Selamat Malam Para Pembaca setia Blogger "Karya Sang Debu" , Kami akan menyajikan sebuah artikel Islami tentang Berzina Atas nama Cinta . Silahkan dapat dibaca .
Apa yang kalian tahu tentang
Berzina atas nama cinta?
Mari berfikir yaa^^
Berzina atas nama cinta adalah Melakukan hubungan dengan lawan
jenis yang belum menikah biasanya
dilandasi oleh rasa cinta.
Apa faktor yang mendorong orang
melakukan zina ?
Salah satu faktor nya adalah Pacaran yang bebas tanpa adanya
“Pantauan Kedua Orang Tua”
Inilah yang sekarang menjadi “TREN”
anak muda jaman sekarang.
Ironisnya mereka “TIDAK MALU”
melakukan hal tersebut padahal Allah
melihat apa yang kita lakukan didunia ini .
Dalam penelitian saya ketika saya
bertanya kepada salah satu dari mereka
tentang “Mengapa mereka melakukan
perbuatan seperti itu”
Mereka menjawab “
“saya kan CINTA jadi ya pacar saya harus
mau melakukan itu dengan saya,orang
suka sama suka jadi ya wajar, dan biar
ada sensasinya”.
Menurut Kalian apa itu wajar dan Bagaimana Pandangan Islam serta apa hukuman untuk orang yang melakukan zina ?
Pandangan Islam tentang Berzina “ atas nama cinta “
Zina merupakan Perbuatan Haram dan melanggar norma – norma yaitu norma hukum, agama, kesusilaan,Kesopanandan lain-lain. Zina adalah perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah dan Allah akan murka jika seseorang melakukan zina.
Seperti kata Mutiara berikut ini :
Ø Malu itu “INDAH”
Ø Malu itu “FITRAH”
Ø Janganlah menjadi orang yang langsung “TIDAK TAHU MALU”
Ø Bergaul sebebas-bebasnya sesama lelaki dan perempuan itu “BUKANLAH” akhlak seorang muslim.
Ø Waspadalah ! Jagalah iman sesama diri.
Apakah pacaran yang bebas termasuk berzina ?
¢ Iya tentu, sudah di jelaskan pada Hadist Al-Bukhari Muslim.
Selain itu Al-qur’an juga melarang orang melakukan zina yang telah di jelaskan pada firman Allah (Qs. Al-Isra’ :32) .” Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya itu adalah perbuatan keji dan jalan yang jelek”
Orang yang melakukan zina itu di bagi menjadi2 :
“Pezina Ghoiru dan Pezina Muhsan”
Selain itu macam-macam zina dibagi menjadi bermacam-macam diantaranya :
1. Zina Mata
2. Zina Hati
3. Zina Telinga
Cara bertaubat setelah melakukan zina :
1. Hendaklah mereka menyesali apa yang pernah mereka lakukan dan tidak kembali lagi pada perbuatan tersebut walaupun sangat memungkinkan.
2. Tidak harus bagi mereka yang terperosok dalam lembah perzinaan,baik laki-laki ataupun perempuan untuk menyerahkan diri dan mengakui perbuatan dosa yang dilakukannya.
3. Jika orang yang berzina tadi masih menyimpangambar pasangannya rekaman suara, atau fotonya, maka hendaklah ia melepaskan diri dari Itu semua.
4. Apabila gambar atau rekaman suara tadi sudah diberikan kepada orang lain, Maka hendaklah ia tidak memintanya kembali dan segera menyelamatkan diri darinya bagaimanapun caranya.
Cara mengidentifikasi lelaki yang hanya suka gombalisasi atas nama cinta :
ü Dilihat dari Kata-kata rayuan penuh romantis dan belaian-belaian mesra merupakan bisikan Setan yang menghilangkan kesadaran sebagai manusia beragama. Hubungan seperti ini penuh dengan kebohongan dan kemunafikan, Alih-alih atas nama Cinta, justru yang terjadi adalah pemerkosaan terhadap wanita.
ü Selain itu lelaki yang menjanjikan pernikahan terhadap pasangannya, yang belum tentu akan jadi jodohnya, apalagi belum mencapai umur untuk menikah, itulah ciri yang menandakan laki-laki yang gombalisasi akan nafsunya yang mengatas namakan cinta. Dalam banyak kasus yang terjadi, sebenarnya Wanita-lah yang selalu menjadi korban. Diiming-imingi Cinta, kesetiaan, ketulusan, dan kasih sayang, hati wanita luluh dan terbuai rayuan gombal .
Dampak melakukan zina :
Ø Allah akan membencinya
Ø Ia akan merasa bahwa dirinya kotor
Ø Dunia seakan gelap
Ø Diasingkan masyarakat sekitar
Ø Ia akan malu terhadap dirinya sendiri
Kesimpulannya,
Ø Barangsiapa yang terperosok ke dalam kubangan dosa ini hendaklah segera bertaubat dengan sebenar-benar taubat, menyerahkan semuanya kepada Allah, dan memutuskan hubungan dengan semua yang dapat mengingatkannya pada perbuatan itu.
Ø Kemudian, hendaklah menyesali semua yang telah dilakukannya di hadapan Rabb-nya, dengan penuh tawadlu’, merendahkan diri, dan menyerahkan semuanya kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar