Selamat Malam para pembaca setia blogger " Karya Sang Debu ", Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang kisah seorang sosok orang tua yang renta yang kedua mata nya sedikit sudah mengalami pengkaburan pandangan atau disebut " Katarak " .
Pada waktu itu saat saya sholat tarawih di Musholla dekat rumah saya. Saya melihat sosok yang telah renta ( nenek-nenek ) yang berjalan akan ke musholla untuk tarawih juga. Akan tetapi karena beliau mempunyai gangguan mata seakan beliau akan terjatuh saat menaiki tangga musholla.
Ya ALLAH Ya Robb ,
Hati ini merasa iba saat menatap sosoknya yang telah sakit-sakitan. Mata ku ini tak dapat bendung air mata ku yang tiba-tiba keluar dengan sendirinya, Aku sadar betapa berharganya mata yang harus selalu kita jaga.
Tiap kali diri ini melihat sosok itu , diri ini menangis dalam hati "AKU Tak dapat bendung air mataku" , kata batinku.
Banyak diantara teman yang sesama sepuh nya seperti beliau mengolok-olok beliau bagaikan tak berdosa. "Menertawainya ketika sosok itu tersandung batu karna mata yang tidak dapat melihat dengan jelas" , Menertawakannya saat sosok itu akan memakai mukena".
Ya ALLAH ... Jika itu terjadi pada ibuku, aku akan merasa sangat berdosa jika mebiarkan orang - orang mengoloknya.
Jujur, meski beliau bukan nenek ku tapi hatiku tersentuh saat melihatnya. Rasanya aku ingin menggandeng tangannya, mengurusinya agar beliau tidak dicaci maki.
Sedikit saat diriku merenung dalam keheningan malam.
Aku terpaku dan air mataku menangis.
Pada waktu itu saat saya sholat tarawih di Musholla dekat rumah saya. Saya melihat sosok yang telah renta ( nenek-nenek ) yang berjalan akan ke musholla untuk tarawih juga. Akan tetapi karena beliau mempunyai gangguan mata seakan beliau akan terjatuh saat menaiki tangga musholla.
Ya ALLAH Ya Robb ,
Hati ini merasa iba saat menatap sosoknya yang telah sakit-sakitan. Mata ku ini tak dapat bendung air mata ku yang tiba-tiba keluar dengan sendirinya, Aku sadar betapa berharganya mata yang harus selalu kita jaga.
Tiap kali diri ini melihat sosok itu , diri ini menangis dalam hati "AKU Tak dapat bendung air mataku" , kata batinku.
Banyak diantara teman yang sesama sepuh nya seperti beliau mengolok-olok beliau bagaikan tak berdosa. "Menertawainya ketika sosok itu tersandung batu karna mata yang tidak dapat melihat dengan jelas" , Menertawakannya saat sosok itu akan memakai mukena".
Ya ALLAH ... Jika itu terjadi pada ibuku, aku akan merasa sangat berdosa jika mebiarkan orang - orang mengoloknya.
Jujur, meski beliau bukan nenek ku tapi hatiku tersentuh saat melihatnya. Rasanya aku ingin menggandeng tangannya, mengurusinya agar beliau tidak dicaci maki.
Sedikit saat diriku merenung dalam keheningan malam.
Aku terpaku dan air mataku menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar