Kiss the rain

Sabtu, 28 Juli 2012

POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA




Selamat Malam Para Pembaca setia Blogger "Karya Sang Debu" , Kami akan menyajikan sebuah artikel  tentang "POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA" Silahkan !


POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA

Indonesia merupakan negara terpelajar namun dengan kondisi ini membuat kualitas pendidikan semakin menurun. Banyak diantara kaum yang terpelajar menjadi seorang agen Korupsi, Nepotisme, bahkan kejahatan yang lain. Lucu nya “Orang yang berpendidikan tinggi dapat menutupi kejahatannya dengan pendidikan” dan menjadikan tameng tuk menutupi dirinya dari jeratan hukum.

“Apa sih yang kalian tahun tentang Pendidikan?”

Pendidikan dalam arti sebenarnya ialah Proses perubahan sikap dan tata laku seseorang / kelompok dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, latihan, proses pembuatan serta cara mendidik. Seperti halnya semboyan “Ki Hajar Dewantoro” yang berbunyi :
ü    Ing Ngarso sungtuladha
ü    Ing madya mangunkarso
ü    Tutwuri Handayani
Maksud dari semboyan itu adalah tentang peran seorang guru dalam dunia pendidikan.
        “Apa sih yang dimaksdud tentang “peran seorang guru” dalam semboyan diatas?
Maksudnya yaitu : Guru dapat menjadi teladan , memberikan semangat serta memberikan dorongan.
Sebenarnya guru sangat berjasa kepada anak didiknyam, maka dari itulah guru disebut “Pahlawan tanpa tanda jasa”.
“Lalu mengapa kualitas pendidikan di Indonesia semakin menurun?”



Dari hasil penelitian saya faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin menurun , yaitu :
1)           Rendahnya Kualitas Sarana Sekolah
“Mengapa demikian ?”
Karena di Indonesia belum mempunyai sarana sekolah yang cukup baik seperti gedung sekolah yang kurang kokoh dan terbatasnya alat-alat sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah.
2)           Rendahnya kualitas guru
Keadaan ini sangat memprihatinkan. Sebagaimana mestinya guru di Indonesia dalam kuantitas cukup memadai dan jika dilihat secara kualitas guru di Indonesia dianggap kurang dapat memerankan fungsinya dengan optimal maka dari itu sistem pendidikan guru harus disetarakan dengan minimal pendidikan yang dicapai oleh guru adalah S1. Dengan kondisi ini diharapkan pendidikan yang berlangsung di sekolah harus secara seimbang dapat mencerdaskan kehidupan anak dan dapat menanamkan kehidupan budi pekerti kepada anak didik.
Selain itu banyak yang mengatakan faktor ketiga penyebab kualitas pendidikan menurun adalah “Rendahnya Prestasi Siswa”
“Mengapa ?”
Karena dengan demikian itu (Rendahnya kualiatas Sarana Sekolah dan Rendahnya kualitas guru) menjadikan pencapaian prestasi siswa menjadi kurang memuaskan. Akan tetapi menurut Yohanes Surya dengan semboyan “Go Get Gold” dan MESTAKUNG atau Semesta mendukung. Prestasi siswa di Indonesia masih dapat dikategorikan bagus karena menurutnya setiap siswa mampu mencapai prestasi yang tinggi sesuai dengan keinginan yang dicapai. Namun, selain itu juga ternyata dengan adanya Korupsi menjadikan rakyat Indonesia semakin terpuruk dalam krisis ekonomi. Menurut mereka pendidikan sekarang sangatlah mahal dan inilah yang menjadikan faktor terakhir dalam menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia. Mereka beranggapan lebih baik tidak bersekolah dibandingkan harus membayar dengan harga yang mahal untuk mendapatkan pendidikan.
Di Indonesia selain kualitas pendidikan yang menurun. Kualitas generasi penerus juga semakin menurun.

Faktor yang menyebabkan kualitas generasi penerus menurun disebabkan oleh 3S yaitu : “Song, See dan Show”
Faktor yang pertama ialah ...
v    Song
Apa itu Song? Song adalah lagu.
Mengapa dengan lagu dapat menurunkan kualitas generasi penurus?
Karena lagu dapat merusak moral generasi penerus. Dalam beberapa lagu biasanya terdapat lirik yang yang mengajak generasi penerus untuk masuk ke lembah hitam . Kecenderungan generasi penerus sering menghafalkan lirik lagu yang tidak sepantasnya dihafalkan.
Faktor yang kedua ialah ...
v    See / Melihat
Para generasi penerus lebih cenderung dapat meresapi apa yang mereka lihat. Seperti halnya menonton televisi yang dapat menguras waktu hingga 3 jam non stop daripada memilih belajar. Menurut mereka televisi dapat menjadi hiburan untuk mereka. Akan tetapi menurut saya televisi hanya dapat memberikan efek audio visual yang bebas dari hal yang membuat otak mereka berpikir secara rutin. Selain itu, televisi juga dapat mengganggu konsentrasi belajar.
Faktor yang ketiga ialah ...
v    Show atau Pertunjukan
Dengan adanya pertunjukan generasi penerus akan mengubah pola pikir mereka yang secara teratur menjadi tidak teratur. Contohnya saja pertunjukan konser “Band Rock metal” yang suka mabuk-mabukan.
Ironi memang potret pendidikan di Indoensia. Entahlah akankah potret pendidikan akan tetap seperti ini atau bahkan semakin terpuruk kembali.
Lalu dengan cara apa pemerintah Indonesia menyikapi hal mengenai penurunan kualitas pendidikan ?



Dalam penelitian saya yang saya lakukan dengan cara literatur dan langsung.Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu:
- Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme, yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
- Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru. Misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Dan , “langkah apa yang dilakukan pemerintah dalam membentuk generasi penerus yang bermutu ? “
Solusi untuk mengubah karakter generasi penerus dengan cara pembangunan karakter dan nilai nilai keagamaan pada diri pemuda sejak usia dini.Pembangunan karakter adalah hal terpenting dalam suatu bangsa.
Melihat kondisi itu semua kita sebagai generasi penerus. Marilah kita membenahi semua ini agar dapat memperlihatkan kualitas pendidikan indonesia dengan negara lain bahwa Indonesia sanggup menciptakan kualitas pendidikan dan generasi penerus yang bermutu.
( iis sholikhati )

Tidak ada komentar: